Dude Harlino dan Alyssa Soebandono (Credit Image : liputan6.com) |
Mencuci, memasak, membersihkan rumah, melayani
suami, mengurus rumah tangga hingga merawat dan mendidik anak-anak sudah
selayaknya kita anggap sebagai tugas seorang istri. Tugas yang terkadang
dipandang sebelah mata dan dianggap remeh namun justru begitu mulia dan tidak
ada habisnya. Padahal pekerjaan seperti itu bermula dari bangun pagi hingga
akan tidur pun masih dilakukan. Sementara para suami mencari nafkah dari pagi
hingga sore. Di Indonesia pekerjaan rumah seperti itu memang sudah sewajarnya
dan mungkin memang harus dikerjakan oleh istri sedangkan tugas suami adalah
bekerja untuk mencari nafkah. Namun apakah benar begitu menurut islam? Mari kita
bahas lebih detail.
Tugas utama seorang istri pada dasarnya – menurut islam
– hanya ada dua yaitu melayani suami dan mematuhi segala perintah suami selain
maksiat. Hanya itu. Namun penjabarannya akan sangat banyak. Istri berkewajiban
melayani suami dalam hal biologis. Seperti yang tercantum dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abdurahman bin Auf bahwa Rasulullah SAW bersabda yang intinya
ialah jika seorang istri diminta melayani suaminya berhubungan suami istri
kemudian sang istri tidak segera datang hingga akhirnya suaminya tertidur dalam
keadaan marah, maka malaikat melaknatnya hingga datang waktu pagi.
Yang kedua adalah taat pada suami. Kewajiban taat
pada suami ada banyak seperti menjaga kehormatan suami, menjaga harta suami,
tidak keluar rumah tanpa seijin suami, tidak mengajak masuk rumah laki-laki
lain tanpa ijin suami, dan masih banyak lagi. Sementara untuk memasak, mencuci,
membereskan rumah dan berbagai macam pekerjaan rumah itu bukanlah kewajiban
seorang istri melainkan kewajiban suami. Hanya saja apabila dalam
menjalankannya seorang istri rela dan ridho karena ingin membalas kebaikan
suami yang telah lelah seharian bekerja mencari nafkah, itu bukan masalah. Karena
fungsi dari berumah tangga adalah saling meringankan beban satu sama lain dan
saling menghormati satu sama lain.
Tidak perduli meski istri bekerja di luar
rumah dan berpenghasilan tinggi lebih dari suami, ia tetaplah di bawah suami. Ia
tetap harus menghormati dan menghargai nafkah pemberian suami dengan ridho. Begitu
pula dengan suami. Sehebat apapun seorang suami di luar rumah ia juga harus
menjunjung tinggi kehormatan seorang istri. Harus memperlakukan istri dengan
baik dan penuh kasih sayang, karena dibalik kesuksesan seorang suami ada istri
hebat yang mendoakan dengan tulus ikhlas di belakangnya.
Sumber : http://9kontroversi.blogspot.com/2015/05/disangka-tugas-istri-sebenarnya-hal.html
Sponsored Links