Tentunya kita tahu apa itu MSG (Monosodium Glutamate) atau biasanya orang jawa menyebutnya "micin". Hampir setiap masakan menggunakan MSG ini. Tapi apakah kita tahu bahanyanya mengkonsumsi MSG ini ?
MGS adalah garam natrium dari asam glutamat. Dia berasal dari salah satu asam amino non-esential dengan kode HS 29224220 dengan nomor E E621. Ketika MSG diberikan kepada makanan, dia memberikan rasa gurih. Banyak produsen makanan memberikan MSG untuk menguatkan rasa.
MSG ditemukan oleh Professor Kikunae Ikeda dari Tokyo Imperial University Jepang. Dia pertama kali yang mengisolasi asam glumat yang berasal dari ganggang laut dengan ekstraksi air laut sehingga hasil dari isolasi ini memberikan rasa gurih.
Selanjutnya, professor Ikeda melanjutkan penelitiannya dan memverifikasi bahwa glutamat yang di ionisasi adalah penyebab rasa gurih tadi. Sehingga dari hasil penelitiannya tersebut Professor Ikeda dinyatakan sebagai orang pertama yang berhasil memberikan rasa gurih. Dan professor Ikedalah yang memberikan nama MSG atau monosodium glutamate dan mengajukan paten untuk itu.
Penelitian menguak efek negatif dari MSG
- Penelitian Farombi et al tahun 2006 menunjukan bahwa dengan dosis 4 mg/kg MSG dapat menimbulkan keruskan hati dan otak. Penelitian Nakanishi tahun 2008 yang di muat pada journal of Autoimmunology menunjukan hal yang sama bahwa MSG dapat menimbulkan kerusakan hati dan memberikan kontribusi pada obesitas. Nakanishi menggunakanmodel tikus sebagai percobaan.
- Penelitian Collison pada tahun 2009 menunjukan MSG berkontribusi terhadap penyakit hati berlemak.
- Penelitian Xuen (Xuen et al, 2010), menunjukan MSG memiliki keterkaitan dengan dengan kelebihan berat badan. Penelitian ini dilakukan di China sebagi sample populasi.
- Penelitian Bhattacharva (Bhattacharya et al 2010) menunjukan bahwa MSG dapat berkontribusi pada kerusakan hati. Penelitian ini menggunakan model hati tikus putih setelah terpapar neo-natal
- Penelitian Eweka (Eweka et al 2010) menunjukan baha MSG dapat menimbulkan keruskan hati. Penelitian ini juga sama dengan bhatacharya yang mengunakan tikus sebagai sampel penelitian.
- Penelitian Collison pada tahun 2012 (Collison et al, 2012) menunjukan bahwa MSG dapat menimbulkan penyakit non-alkohol hati. Penelitian ini menggunakan sampel kucing.
- Penelitian Horvath (Horvath et al 2013) menunjukan keterkaitan MSG terhadap kerusakan hati dan otak. Hovarth menyelidikai tentang perkembangan saraf yang diketahui bahwa MSG menghambat perkemabgan saraf tersebut.
Jadi apabila dirangkum bahwa MSG telah menimbulkan efek negatif pada hati dan otak pada berbagai binatang. termasuk kepada manusia. Sebaiknya kita berhati hati terhada MSG ini.
Semoga informasi ini bermanfaat. Apabila ada kesalahan mohon di maafkan apabila ada kebenaran semata mata datangnya dari Allah SWT.