3 Hasil Medis Pria Wajib Menikah [Laki-laki & Wanita wajib baca]

Study Case 120 Juta Lebih Dari Affiliate Lokal 250x250



Menikah merupakan sebuah ibadah yang disunahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dari segi agama secara jelas menikah sebagai anjuran. Dia dapat menjadi sunnah atau wajib tergantung dari kondisi masing masing.

Akan tetapi bagaimana tentang nikah di lihat dari kondisi medis ?

Banyak dari kita, karena didera oleh kesibukan bekerja baik pria maupun wanita menundak keinginan menikah. Sebenarnya menikah secara medis memberikan kebaikan bagi keturunan seperti yang di teliti oleh universitas of Queenslad australia.

Objek penelitian tersebut adalah 3 juta anak yang lahir di Denmark, dalam kurun waktu 1955 sampai dengan 2006. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa :

"Anak yang lahir dari ayah yang berusiah lebih dari 45 tahuun berisiko sampai 34 % lebih tinggi mengidap gangguan mental seperi autismedan skizofrenia. "

Hasil ini dibandingkan dengan anak yang yang lahir dari orang tua yang usianya masih di kisaran 35-29.

Pakar kesuburan dari universitas of sheffield, professor Allen Pacey, menambahkan bahwa pria dapat menghasilkan sperma sepanjang mereka hidup, namuk sperma yang dihasilkan memiliki kualitas yang menurun sehingga anak yang dihasilkan lebih berisiko.

Sebagai sumber lain, yaitu penelitian oleh professor McGrath dari Islandia pada tahun 2012 bahwa ayah yang lebih tua memiliki kencenderungan lebih banyak gen termutasi yaitu sperman yang kondisinya mengandung DNA rusak. Sel sperman yang rusak inilah yang menjadi kontributor dalam oeningkatan risiko berbagai jenis penyakit mental pada anak.

Hasil penelitian ini tentu saja bertolak belakang. Wanita lebih menginginkan kebanyakan pria yang telah matang karena dianggap menguntungkan baik dari segi finansial ataupun perasaan. Padahal mereka lebih memiliki kecenderungan lebih banyak membawa DNA rusak pada sperma.

Jadi ideal untuk pria dalam menikah adalah umur 25-29 tahun.
Sponsored Links